Kenapa kita harus mendengarkan bunyi tersebut ketika kita menunggu orang di ‘seberang sana’ mengangkat telepon? Memang terdengar aneh, bunyi yang kita dengar saat menunggu telepon diangkat merupakan bunyi yang berpola 2 detik bunyi dan 4 detik diam. Bunyi itu berasal dari pusat server penghubung telepon di setiap wilayah.
Begini, di setiap wilayah (mungkin lebih tepat disebut distrik) terdapat server untuk melemparkan panggilan ke server di distrik lain sekaligus menerima tanda dari server tersebut bahwa telepon masih berfungsi dan sedang menunggu panggilan.
Ketika kita menekan 3 tombol pertama dari nomor telepon yang kita tuju, server di distrik kita akan melemparkan pesan menuju distrik yang sesuai dengan kode 3 angka tersebut. Ketika kita menekan 4 nomor telepon terakhir, server di distrik tersebut akan menyambungkan penggilan ke salah satu nomor telepon yang ada di sekitarnya. Ketika nomor telepon sudah tersambung (alias lemparan kena sasaran) server di distrik tersebut akan mengirim pesan ke server di distrik kita. Seakan-akan server di distrik tersebut memberikan pesan “telepon sudah tersambung, beritahu dia (kita) bahwa temannya belum mengangkat teleponnya.” Saat itulah server di distrik kita akan memberikan tanda ‘sedang menunggu diangkat’ kepada kita dengan memberikan bunyi “tut..” yang berirama tadi.
Jadi kita harus berterimakasih kepada pesawat telepon kita, server di distrik kita, dan server di distrik teman kita atas usahanya yang panjang agar kata ‘selamat malam sayangku” bisa sampai di telinga kekasih kita.