Para astronot juga membutuhkan alat tulis ketika mereka ada di luar angkasa. Mereka membutuhkannya untuk menulis segala hal penting yang tidak bisa diinformasikan secara sistematis menggunakan komputer di ruang kontrol pesawat. Tapi sejak dahulu hingga sekarang, para astronot tidak pernah menggunakan ballpoint untuk mencatat hal-hal penting yang tersirat tersebut?
Banyak pakar astronomi yang mengatakan:
1. Ballpoint tidak bisa bertahan di ruang hampa udara. Ketidakadaannya gravitasi membuat tinta ballpoint tidak memiliki energi potensial untuk keluar dari tempatnya (Ep = 0). Jika menggunakan ballpoint, tinta tidak akan keluar.
2. Walaupun bisa keluar dari tempatnya (tidak mungkin), tinta ballpoint akan berhamburan kemana-mana karena tidak ada udara sama sekali.
3. Tinta ballpoint tidak akan menyerap ke media (kertas, kanvas tulis), proses penyerapan dan proses keringnya tinta disebabkan karena adanya tekanan udara yang cukup dan adanya suhu yang cukup untuk membuat tinta tersebut 'lengket' di kertas atau kanvas. Tapi tak akan terjadi apa-apa jika menulis dilakukan di ruang hampa udara.
Lalu, apa yang mereka gunakan saat bekerja di tempat seperti itu? Hehe.. jangan lupa ada pensil. Pensil tidak bergantung dengan gravitasi dan tekanan udara. Pensil menyelesaikan semuanya. Tapi itu hanya solusi sementara. Para pakar fisika mengungkapkan:
1. Pensil memiliki kemungkinan patah saat menulis. Kalau itu terjadi, apa yang akan mereka gunakan untuk menulis? Apakah mereka harus membawa cadangan pensil?
2. Jika pensil patah, pecahannya akan berhamburan, masuk ke baju pelindung, dan bahkan merusak panel instrumen. Sangat berbahaya jika tetap dipaksakan untuk menulis.
Lalu sebenarnya apa yang digunakan mereka? Apa yang akan mereka pakai untuk menulis di tempat seperti itu. Solusinya adalah teknologi Bolpoint Antariksa.